Sabtu, 17 November 2012

PENGEMBANGAN USAHA


Pengertian Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha “ .
(Id/Wikipedia)

Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan mapan , terutama di bidang teknologi industri yang terkait “Pengembangan usaha” istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak ketiga.

Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian , teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk, dan lain – lain .
                                       
Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha

Jadi, pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut menjadi produk, komersial dan korporasi.
Berikut ini akan dijelaskan tentang  tingkatan – tingkatan  yang ada pada pengembangan usaha yaitu :

1.   Tingkat Produk
Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi baru.
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha  dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental .

a. Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada
platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar  hal baru yang dikembangkan dari awal.

Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel  anda.
Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.

2.  Tingkat Komersial
Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru.  Dengan    demikian pekerjaan ini memerlukan individu secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu menangani banyak masalah.
Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial  adalah saluran  atau    setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen  seperti, distributor, pemegang lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau internasional.
Dan  terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah tingkat  rantai    nilai.
Pada  pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan.
Anda akan menemukan jenis pengembangan usaha /  bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah  mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau  dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk.  Sebuah seluruh  produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.
Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .

3.  Tingkat Korporasi
Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan . Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada korporasi tingkatan usaha.

Dan pada intinya tingkat pengembangan usaha ini  adalah tentang merger & akuisisi (M & A), usaha patungan (JV), saham langsung investasi (DEI) dan aliansi strategis.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti – kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen  budaya.

Unsur – Unsur Dalam mengembangkan Usaha

Adapun unsur – unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2 yaitu :

1. Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal ) :


  • Adanya niat dari si pengusaha  / wirausaha  untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.
  • Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk  mengembangkan barang / produk , dan lain – lain.
  • Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk 


2. Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :


  • Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
  • Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari luar.
  • Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha .


Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha

Pengembangan usaha yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran, dan penjualan, seperti :

Aspek strategi contohnya :

  • Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan / atau diharapkan) oleh konsumen .
  • Menciptakan pasar baru .
  • Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen


Aspek manajemen pemasaran contohnya :

  • Menembus dan menguasai pangsa pasar .
  • Mengolah situasi / peluang  pasar yang ada dengan teliti.
  • Memasarkan produk dengan jaringan yang luas  seperti impor produk ke luar negeri.
  • Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti memasang iklan , brosur, dan lain-lain.

Aspek penjualan contohnya :

  • Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut penjualan .
  • Banyak volume produk yang akan dijual.
  • Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang.
  • Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.


MANAJEMEN DAN STRATEGI PENGELOLAAN USAHA MANAJEMEN DAN STRATEGI PENGELOLAAN USAHA



Berbisnis tak cukup hanya modal untung-untungan saja. Lebih dari itu sifat profesionalisme dalam bekerja dan pantang menyerah haruslah menjadi pegangan yang tertanam kokoh pada jiwa-jiwa entrepreneur.  Ada pola manajemen dan strategi usaha yang harus dipelajari, dipraktikan, lalu terus menerus dievaluasi.

Manajemen usaha atau business management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, staff dan mengendalikan kegiatan berbagai sumber daya dalam organisasi melalui usaha manusia sistemik, terkoordinasi dan kooperatif untuk mencapai tujuan organisasi.

1.      Manajemen usaha – bisnis adalah beraksi
Ada banyak ungkapan mengenai sukses dalam dunia bisnis. Beraksi, itulah hal wajib bagi para pengusaha. Jika sudah melakukan, meski salah, paling tidak kita tahu dimana letak kesalahannya, dari sinilah kemudian pengusaha itu disebut sebagai manusia pembelajar. Belajar dari pengalaman, belajar dari kehidupan.

2.      Manajemen usaha – langkah sukses
Ada 4 hal atau langkah-langkah yangt harus ditempuh bagi calon pengusaha dalam mencapai puncak sukses menurut William A. Ward, yaitu : perencanaan yang tepat, persiapan yang matang, pelaksanaan yang baik, dan yang terakhir adalah pantang menyerah.

3.      Manajemen usaha – langkah aksi
Hal-hal yang perlu di manage dalam usaha adalah :
Perkembangan zaman, rencana keuangan, dewan penasihat, keseimbangan dan perluas jaringan.

4.      Manajemen usaha untuk administrasi
Manajemen usaha administratif dapat didefinisikan sebagai fungsi memanfaatkan dan mengelola semua sumber daya yang tersedia dalam organisasi.


STRATEGI:
-       
            Berada pertama dipasar dengan produk atau jasa baru
-          Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar ( niche market ) yang tidak terlayani
-          Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan
-          Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri

ATAU STRATEGI LAINNYA :
-         
      Pertahanan Bersaing
-          Mencoba untuk produk yang menjadi “Andalan Utama Yang Baru” dan tidak berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada
-          Mengambil langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci ahli teknik profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan perusahaan


Senin, 22 Oktober 2012

Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lain

lambang koperasi Indonesia

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.


Berikut adalah perbedaan koperasi dengan badan usaha yang lain :
Dimensi
Perorangan
Firma
PT
Koperasi
Pengguna jasa
Bukan pemilik
Umumnya bukan pemilik
Umumnya bukan pemilik
Anggota/umum
Pemilik usaha
Individu
Sekutu usaha
Pemegang saham
Anggota
Yang punya hak suara
Tidak perlu
Para sekutu
Pemegang saham biasa
Anggota
Pelaksanaan voting
Tidak perlu
Biasanya menurut besarnya modal penyertaan
Menurut besarnya saham yang dimiliki melalui RUPS
Satu anggota satu suara dan tidak boleh diwakilkan
Penentuan kebijaksanaan
Orang yang bersangkutan
Para sekutu
Direksi
Pengurus
Balas jasa terhadap modal
Tidak terbatas
Tidak terbatas
Tidak terbatas
Terbatas
Penerima keuntungan
Orang ybs
Para sekutu secara proporsional
Pemegang saham secara proporsional
Anggota sesuai jasa / partisipasi
Yang bertanggung jawab terhadap rugi
Pemilik
Para sekutu
Pemegang saham sejumlah saham yang dimiliki
Anggota sejumlah modal ekuitas

Kamis, 04 Oktober 2012

Peluang Pasar


Pada tulisan saya kali ini saya akan membahas tentang “Peluang Pasar”. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (1997:72) adalah sebagai berikut: Peluang pasar adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Sedangkan  Pearce dan Robinson (2000-230) memberikan pengertian peluang pasar: Pasar adalah situasi penting yang paling menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.

Analisa peluang pasar merupakan proses riset terhadap faktor-faktor lingkungan ekstern yang mempengaruhi kegiatan usaha perusahaan tersebut. Lingkungan ekstern merupakan kekuatan yang tidak dapat dikendalikan, sehingga perusahaan harus menyesuaikan diri, dan juga menghasilkan ancaman dan peluang. Perusahaan harus berhati-hati dalam menganalisis lingkungannya sehingga dapat menghindari ancaman dan mengambil manfaat dari peluang.

Membaca peluang pasar merupakan hal yang esensial yang wajib hukumnya bagi seorang entrepreneur. Membaca peluang pasar tidak hanya dilakukan untuk bagi seorang entrepreneur yang ingin memulai usahanya, namun membaca peluang pasar menurut pandangan saya sendiri adalah sebagai pondasi saat kita bergelut di dunia bisnis. Karena kelihaian kita dalam membaca peluang pasar tidak hanya dilakukan untuk memulai suatu usaha, namun keahlian dalam membaca peluang usaha ini juga harus dimiliki kita kita ingin mengembangkan usaha kita (dalam hal ini barang/jasa yang kita tawarkan kepada konsumen) , melakukan segmentasi pasar, maupun pada saat melakukan perluasan usaha (pembukaan cabang). Namun seringkali, kemampuan membaca peluang pasar ini seringkali tidak pas sasaran, sehingga apa yang telah menjadi ekspektasi pada saat kita memulai usaha seringkali tidak tercapai.

Melihat peluang pasar saya analogikan seperti seorang anak kecil yang mulai untuk mempelajari hal yang baru. Sebelum ia bisa untuk belajar membaca, hal yang pertama kali ia lakukan adalah melihat. Dalam konteks membaca peluang pasar, maksud dari melihat disini adalah kita melihat apa yang menjadi masalah dari fenomena-fenomena yang ada di sekitar kita dan siapa yang mengalami masalah tersebut, yang  kemudian kita cari celah agar kita dapat menembus peluang di dalam celah-celah kecil tersebut. 
Ketelitian dalam hal melihat masalah dan membaca peluang disini sangatlah diperlukan, karena semakin kita teliti melihat peluang dan semakin tipis selisih dari besarnya masalah yang terjadi dengan kemampuan kita untuk menutup atau mengatasi masalah tersebut akan menentukan kesuksesan dalam membaca peluang pasar.
  
Cara memanfaatkan peluang usaha :

1. Melakukan Riset Pasar : Ya, kita perlu akan data2 mengenai pasar produk yang akan menjadi unggulan. agar produk kita bisa diterima oleh orang lain, selain itu perlunya data2 mengenai tingkat persaingan pasar, kompetisi harga, karakteristik konsumen dll, hal ini agar kita bisa memprediksikan  mengenai usaha kita apakah akan mampu bertahan atau tidak.

2. Mempersiapkan dan menyusun rencana  (market plan), mencakup target pasar produk, target pendapatan perbulan,, biaya operasional dll.

3. Patuh terhadap aturan, dengan kata lain tidak melanggar aturan dari pemerintah setempat,atau melanggar norma2 yang berlaku dimasyarakat, misalnya membuaka usaha minuman keras dll.

4. Strategi Pemasaran yang tepat sasaran.

5. Jika ke empat poin dasar diatas sudah kita lakukan, maka hal yang paling penting adalah mempraktekannya. Anda harus berani memulai wirausaha atas ide-ide anda  sehingga anda akan tahu peluang usaha yang sedang dijalankan adalah peluang usaha yang benar-benar bagus. Jangan takut untuk memulai usaha..

Jumat, 15 Juni 2012

Application for Part-Time Job Opportunity


Dear Sir/Madam,

Please accept this resume and cover letter for my application for the part time career opportunity in your office. I have noted that working in your company strongly appeals both to my experience and personal goals. My level of enthusiasm, experience and interpersonal skills provide an excellent match for the requirements of this office.

For the career opportunity itself, I’m interested with any position that require my communication, leadeship and organizational skill and I believe my experiences will make me as a valuable employee.

With this email, i attached my full CV as your consideration. I would appreciate the opportunity to come in for an interview and to talk with you further about my qualifications. But if there is no position that match my requirement recently, please consider this application as an applicant database and I can be reached in confidence at the contacts above and will look forward to hear from you soon.

Thank you for your time and consideration

Sincerely,

Renata Suyono
















































































source : EF English First Pejaten

Selasa, 13 Maret 2012

China boosts spending as economy slows

China’s premier outlined plans Monday to fuel domestic consumption, including subsidies for social programs and higher spending for businesses, as the government grapples with a slowing economy and rising public demands for greater fairness.

In a speech that is China’s equivalent of the state of the nation, Premier Wen Jiabao offered increased assistance and programs to benefit a wide array of groups; higher minimum wages, heftier subsidies for education and farmers, more loans for strapped private businesses and added help for troubled exporters. He called for more paid vacations for workers and expanded consumer credit.

The aim, wen said, is to help China weather a shift as it looks for new engines of domestic growth while its main markets in Europe and the United States struggle and an investment binge at home flags while demand for job persists.

“Internationally, the road to global economic recovery will be tortuous,” Wen said at the opening of the national lagislature’s annual session in the Great Hall of the people. “Domestically, it has become more urgent but also more difficult to solve institutional and structural problems and alleviate the problem of unbalanced, uncoordinated and unsustainable development.

In a sign of the government’s downshift, Wen set the economy’s growth target at 7,5 percent, lower than the 8 percent it has stood at for years. Thought forecasts project higher than 8 percent growth for the year, the lower target underscores Beijing emphasis on better, not faster growth. While the national people’s congress is a largely pro forma affair its nearly 3000 delegates are mostly members of the ruling Communist Party this year’s 10 day session is likely to see more intense back-channel politicking as the leadership negotiates a delicate political transition, President Hu Jintao, Wen and most others in the senior leadership are due to begin stepping aside for a younger generation of leader.


source : Jakarta Post, Tuesday March 6, 2012 (page 11)