viewers

Selasa, 21 Januari 2014

Proses Segmentasi Pasar pada Perusahaan Furniture

BAB I
PENDAHULUAN
  
1.1  Latar Belakang

Persaingan pasar telah semakin ketat, seorang produsen harus pintar membaca kebutuhan para konsumen jika tidak suatu perusahaan akan mengalami kerugian. Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Segmentasi pasar suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha. Pengertian segmentasi pasar sebagai suatu strategi perusahaan tidaklah semata dilakukan dengan cara membedakan produk atau bahkan menciptakan produk baru, tetapi didasarkan atas perbedaan minat dan kebutuhan konsumen.


1.2  Rumusan Masalah

1.      Apa itu segmentasi pasar?
2.      Mengapa produsen harus melakukan segmentasi pasar?
3.      Manfaat dan kelemahan segmentasi pasar
4.      Kriteria untuk membidik segmen pasar
5.      Bagaimana perusahaan furniture (meja makan) melakukan segmentasi pasar?


1.3 Tujuan

Segmentasi pasar bertujuan untuk membuat pemasaran produk lebih efektif, dan juga dapat membantu perusahaan melayani kebutuhan pelanggan lebih baik. Meskipun perusahaan sedang menjual produk dasar yang sama untuk semua segmen, Perusahaan dapat mengembangkan paket add-on produk dan layanan untuk setiap kelompok yang berbeda.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Definisi Segmentasi Pasar

§  Menurut para ahli :

1.      Swastha & Handoko (1987) : segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix.

2.      Swastha & Handoko (1997) : segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.

3.       Pride & Ferrel (1995) : segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.

4.      Pride & Ferrel (1995) : segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.

5.      Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) : pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama.

2.2   Mengapa Produsen Harus Melakukan Segmentasi Pasar?

Segmentasi pasar merupakan salah satu hal yang krusial. Setiap manajer pemasaran sudah seharusnya memahami segmentasi pasar. Segmentasi telah menjadi bagian utama dari strategi marketing mana pun yang harus diperhatikan, supaya manajer pemasaran bisa membuat keputusan berkenaan dengan pasar yang dimaksud. Segmentasi atau membagi pasar menjadi beberapa segmen adalah dasar atau pondasi dari kinerja bisnis yang superior. Penting sekali untuk mengerti apa saja kebutuhan dan keinginan konsumen supaya kita mampu merancang strategi pemasaran yang efektif. Setiap perusahaan kini dituntut untuk dapat semakin mengerti kebutuhan konsumen serta menciptakan produk yang dapat memuaskan kebutuhan mereka karena kebutuhan menjadi semakin berbeda/unik dan juga karena faktor teknologi yang semakin maju.


2.3  Manfaat dan Kelemahan Segmentasi

Manfaat dari segmentasi pasar, antara lain:
1.      Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2.      Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3.      Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4.      Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5.      Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
6.      Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
7.      Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
8.      Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
9.      Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.

Kelemahan-kelemahan dari segmentasi pasar, antara lain:
1.      Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2.      Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3.      Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4.      Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
5.      Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.

2.4  Kriteria Untuk Membidik Segmen Pasar Yang Efektif

1.      Measurable (Terukur)
Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.

2.              Substansial (Banyak)
Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.

3.      Accessible (Dapat Diakses)
Accessible berarti segemen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.

4.      Differentiable (Dapat Dibedakan)
Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.

5.      Actionable (Dapat Dilayani)
Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

2.5  Bagaimana Perusahaan Furniture (Meja Makan) Melakukan Segmentasi Pasar?

Perusahaan furniture adalah perusahaan dengan produk-produk yang dihasilkan bersifat komplementer untuk property dan perumahan. Perlu adanya strategi pemasaran yang efektif dan efisien untuk memasarkannya. Oleh karena itu, Manajer Pemasaran perusahaan furniture harus mempunyai konsep langkah dan strategi sesuai Prinsip Pemasaran yang ada yaitu prinsip Philip Khotler.

1.      STP (Segmentation, Targetting, Positioning)
Strategi pertama, yang dilakukan Manajer Pemasaran perusahaan furniture ialah menentukan klasifikasi pemasaran melalui STP (Segmentation, Targetting, Positioning). Berikut penjelasannya:

a.      Segmentation (Segmentasi Pasar) :
Dalam hal segmentasi pasar / pembagian berdasarkan karakter pasar, maka langkah dan strategi yang dilakukan ialah mengelompokan basis segmentasi pasar berdasarkan:

·         Geografis:
Manajer memfokuskan pemasaran furniture ke daerah perkotaan di tiap Provinsi di Indonesia. Hal ini dimaksud karena semakin maraknya pembangunan perumahan-perumahan di perkotaan baik yang tingkat menengah sampai tingkat elit.
Sehingga segmentasi pasar yang saya lakukan ialah fokus ke daerah perkotaan tiap Provinsi di Indonesia, khususnya disekitar perumahan, agar produk furniture yang dipasarkan efektif.

·         Demografis:
Dalam hal faktor demografis, Manajer Pemasaran memasarkan furniture khusus kepada konsumen kalangan rumah tangga / pengantin baru. Hal ini dikarenakan, konsumen kalangan tingkat ini berpotensi menggunakan produk furniture untuk melengkapi property rumah mereka yang sesuai tren masa kini.

·         Psikografis:
Berdasarkan karakteristik perusahaan furniture (meja makan) yaitu penjualan produk furniture yang berkonsep modern minimalis maka biasanya Manajer Pemasaran menekankan bagi konsumen yang penyuka konsep minimalis sesuai tren masa kini, agar dapat membeli produk furniture meja makan ini.

b.      Targetting (Sasaran Pemasaran) :
Dalam hal pemasaran, perlu adanya target agar dapat termotivasi dalam memasarkan produk perusahaan. Oleh karena itu, Manajer Pemasaran menargetkan sasaran pemasaran yang efektif dan efisien agar dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dengan cara  fokus pada pemasaran produk furniture modern minimalis, sesuai tren masa kini.

c.       Positioning (Penempatan Posisi Produk) :
Dalam langkah ini Manajer menempatkan posisi produk sesuai target yang telah di buat, yaitu memasarkan produk furniture modern minimalis. Sehingga ada pembedaan dari perusahaan furniture pesaing lain baik dalam harga ataupun desain. Oleh karena itu strategi yang diambil ialah memposisikan produk menjadi beberapa tipe, yaitu:

ü  Tipe Produk Minimalis (produk furniture yang simple)
ü  Tipe Produk Semi Minimalis (produk furniture yang minimalis, namun dapat sesuai pesanan konsumen)
ü  Tipe Produk Modern Minimalis (Produk furniture yang modern seusai tren masa kini dan berkarakter yang simple namun elegan)


2.      Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Setelah menetukan klasifikasi pemasaran mealui STP, langkah kedua yang di ambil ialah menetapkan Bauran Pemasaran (Marketing Mix), yaitu dengan sistem 4P . Berikut penjelasannya

a.      Product (Produk)

·         Klasifikasi Produk
Konsumen dapat memilih sesuai kebutuhan berdasarkan kualitas ataupun desain yang diinginkan. Karena Manajer Pemasaran mengklasifikasikan produk ke dalam “Heterogeneous Product”. Sehingga konsumen dapat memilih banyak macam-macam tipe produk meja makan sesuai keinginannya.

·         Atribut Produk
Agar konsumen dapat mengenal produk furniture meja makan ini, tidak lupa Manajer melakukan strategi pemberian atribut kepada produk  meja makan. Supaya konsumen dapat mengenal lebih produk meja makan daripada produk perusahaan pesaing lain, serta memuaskan konsumen. Atribut produk itu diantaranya:

ü Merk: Manajer memasarkan produk furniture meja makan
ini,dengan brand nama sebut saja APIC. Sedangkan brand mark (logo) yaitu tiga elips. Dan berikut gambar dari kombinasi brand name dan brand merk yang saya pasarkan pada produk furniture meja makan:

ü Label: Dalam memasarkan produk meja makan ini, tidak lupa memberikan label   yang fungsinya untuk memberikan informasi kepada konsumen diantaranya meliputi pemeliharaan produk meja makan ini.

ü Layanan Pendukung Produk: Demi kepuasan konsumen, perlu adanya layanan pendukung produk berupa: garansi yang meliputi jaminan kerusakan sebelum sampai kepada konsumen, jaminan kelengkapan, keaslian dan kualitas produk meja makan.

·         Identitas Produk
            Produk furniture meja makan terbuat dari bahan dasar material yang  berkualitas diantaranya kayu solid, kayu lapis, beberapa elemen kaca dan tidak menutup kemungkinan terdiri dari bahan MDF. Berikut penjelasan dari material utama yang digunakan dalam pembuatan furniture meja makan perusahaan saya.

ü Kayu Solid adalah merupakan bagian kayu yang utuh dan bukan dari hasil   sambungan beberapa kayu. Jenis kayu yang dikenal adalah jati, sungkai, merbau dan mahoni. Karena semakin terbatasnya jumlah kayu didunia, maka harga kayu solid cukup mahal, tetapi memiliki keunggulan yaitu lebih awet dan tahan lama dibandingkan kayu dari hasil sambungan beberapa kayu.

ü Kayu Lapis Biasa disebut sebagai multipleks, kayu ini memiliki beberapa lapisan kayu yang direkatkan. Kayu multipleks saat ini lebih banyak digunakan, karena lebih mudah diperoleh dan memiliki harga yang tidak terlalu mahal tetapi dengan kualitas yang baik

ü MDF  juga bisa disebut sebagai particle board dari bahan dasar campuran  bubur kayu dan bahan kimia membentuk kayu olahan.Keunggulan kayu jenis ini adalah harganya yang murah dibandingkan jenis kayu yang lain.


b.      Price (Harga)

       Dalam hal harga, produk furniture meja makan ini sangat terjangkau dan ekonomis, Karena bahan bahan material pembuatan masih dari dalam negeri, sehingga biaya operasional dapat ditekan. Selain itu jika dilihat dari sisi kualitas dan harga yang ekonomis, produk meja makan “APIC” ini sangat berkualitas. Dan berikut daftar harga produk meja makan “APIC” yang cukup ekonomis:

PRODUK

HARGA

Tipe Produk Minimalis
(produk furniture yang simple)

Rp 3.125.000

Tipe Produk Modern Minimalis
(Produk furniture yang modern seusai tren masa kini dan berkarakter yang simple namun elegan)


Rp 3.750.000

Tipe Produk Semi Minimalis
(produk furniture yang minimalis, namun dapat sesuai pesanan konsumen)


Rp 2.000.000

c.       Promotion (Promosi)
       Dilaksanakannya promosi penjualan oleh perusahaan mempunyai tujuan, yakni agar perusahaan dapat memperkenalkan produknya pada calon pembeli, menarik perhatian konsumen agar mau membeli produk “APIC”, dapat terjual untuk meningkatkan volume penjualan dan laba perusahaan serta pada akhirnya dapat memenangkan persaingan. Dalam hal promosi, langkah dan strategi  Manajer Pemasaran meliputi 
ü  Alat promosi penjualan yang digunakan ialah dengan pameran dagang, pemberian potongan harga, dan garansi produk.
ü  Selain itu promosi-promosi lain yang dilakukan ialah:

-        Paket harga:
potongan harga (diskon) atau memberikan sistem layanan kredit bagi konsumen pengguna kartu debit.

-        Hadiah langsung:
pemberian kalender, dan jam dinding sebagai hadiah yang didalamnya memuat hasil produksi, logo perusahaan dan alamat perusahaan, diharapkan para pelanggan tetap dapat selalu ingat akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan

-        Kupon Undian berkala:
promosi penjualan dengan member kupon undian, dan diundi setiap bulannya, namun secara berkesinambungan.

-        Mengembangkan periklanan baik dengan meningkatkan frekuensi pemasangan iklan – iklan maupun meningkatkan variasi dan daya tarik kegiatan periklanan, agar dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian.

 d.   Place (Saluran Distribusi)

      Hal yang paling penting dalam melakukan pemasaran suatu produk, apalagi produk yang bersifat komplementer seperti furniture meja makan “APIC” harus dilakukan pendistribusian yang efektif dan efisien. Langkah yang dilakukan dalam pendistribusian produk meja makan “APIC” ialah penentuan lokasi pemasaran yang strategis, guna membangun langkah awal untuk didistribusikan hingga akhirnya sampai ke konsumen.Pertama mendirikan galeri pusat di kawasan perkotaan disekitar kawasan komplek perumahan baru, hal ini dimaksud untuk membantu konsumen untuk melengkapi property atau furniture hunian rumah mereka. Selanjutnya membangun cabang-cabang galeri di tiap provinsi khususnya perkotaan, dikarenakan sekarang ini sedang maraknya pembangunan perumahan masyarakat tiap kota


·         Sistem Tidak Langsung

Untuk pendistribusian, teknik dan strategi dalam pemasaran yang di lakukan, ialah teknik tidak langsung, yang bersistem pemasaran vertikal dengan saluran distribusi kontraktual. Hal ini sesuai peta konsep yang saya buat, dengan saluran kontraktual. Maksudnya ialah dalam pemasaran produk meja makan “APIC” , dibangun galeri di sekitar komplek perumahan dengan bertujuan:

1)      Membantu konsumen untuk melengkapi property atau furniture hunian rumah mereka, karena galeri furniture strategis dekat dengan seputaran komplek mereka.

2)      Selain itu, bisa bekerja sama dengan pengelola perumahan dalam hal pendistribusian produk furniture meja makan “APIC” sesuai kesepakatan. (maksudnya ialah: jika membeli 1 unit rumah di perumahan tersebut, maka konsumen mendapatkan gratis 1 set meja makan dari produk furniture meja makan “APIC”  yang di kelola perusahaan)

·         Distribusi Fisik

Kegiatan distribusi fisik di ambil dengan tujuan peningkatan pelayanan konsumen. Dengan adanya orderan kemudian di kelola dan akhirnya diantarkan pesanan hingga pada akhirnya sampai ke tangan konsumen. Dan berikut arus fisiknya:



BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Jadi agar segmentasi pasar dapat efektif harus memenuhi ketiga kriteria sebagai berikut : pertama, dapat dijangkau, di sini seorang manajer pemasaran harus melihat berbagai faktor yang dapat menghambat di antaranya : transportasi, luas wilayah, perilaku masyarakat, dsb. Agar segmentasi yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik. Kedua, dapat diukur, karena perilaku pasar pada kenyataannya lebih bersifat heterogen. Maka perlu kita membuat batasan-batasan agar dapat mengukur seberapa besar perbedaaan tiap-tiap pasar. Ketiga, memberikan keuntungan, tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah memperoleh laba atau keuntungan. Maka dari itu seorang manjer harus betul-betul merencanakan segmen pasar sehingga dapat memperoleh laba atau keuntungan .

Dengan adanya Manajemen Pemasaran, maka peran seorang Manajer Pemasar sangat dibutuhkan demi menujang dan mengelola produk untuk dipasarkan dan dikenalkan ke konsumen. Serta berperan penting dalam meningkatkan laba. Hal itu semua perlu adanya langkah dan strategi-strategi yang di ambil oleh seorang Manajer Pemasaran, diantaranya dengan mengklasifikasikan pasar melalui STP dan memasarkan produk melalui Marketing Mix.



Daftar Pustaka

        

Budiarto Teguh. Seri Diktat Kuliah Dasar Pemasaran. Jakarta: Penerbit Gunadarma;1993. h55



1 komentar: