viewers

Senin, 20 Januari 2014

PENTINGNYA PRODUSEN MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI PERILAKU KONSUMEN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang, maka semakin berkembang pula dunia industri di Negara kita saat ini. Dengan demikian, banyak produsen semakin berlomba-lomba menciptakan sebuah produk agar dapat memikat hati para konsumen. Produsen tidak hanya dituntut untuk menciptakan sebuah produk, tetapi harus menciptakan produk yang memiliki nilai tambah atau nilai lebih dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan memahami perilaku konsumen, maka produsen akan mampu memberikan kepuasan kepada para konsumen.

Hal tersebut dibutuhkan produsen agar dapat bersaing dengan produsen lainnya. Banyaknya jumlah pesaing menyebabkan sebuah perusahaan harus selalu berinovasi dengan produknya. Inovasi pada dasarnya merupakan perubahan ke arah perbaikan, memperbaharui yang telah ada sebelumnya. Dengan melakukan inovasi, diharapkan keinginan konsumen dapat terpenuhi sehingga tercipta suatu kepuasan konsumen.

Dalam memilih produk yang akan dibeli, konsumen akan mengevaluasi produk yang ditawarkan sebelum menetapkan keputusan pembelian. Menilai apakah produk tersebut benar-benar memiliki kualitas yang baik dan apakah produk tersebut mampu memenuhi keinginannya dengan segala atribut yang ditawarkan atau tidak. Fenomena tersebut tentu membuat produsen harus lebih lagi dalam melakukan pendekatan kepada konsumen untuk mengetahui apa yang konsumen inginkan dan harus mempelajari perilaku konsumen yang beragam.

Perilaku konsumen menjadi dasar yang amat penting dalam pemasaran dan periklanan. riset konstan terhadap perilaku konsumen dan faktor−faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian sangatlah penting. Setiap pemasar berkewajiban untuk memahami konsumen untuk meraih kesuksesan dalam menjalankan bisnisnya. Tanpa mengenal konsumen, pemasar akan mendapatkan kesulitan yang akhirnya dapat menjauhkannya dari konsumen.

Jika konsumen sudah jauh dari bisnis yang dijalankan pemasar, menjadi pertanda bisnis yang sedang dijalanan dan dikembangkan akan berujung pada kegagalan. Setidaknya terdapat 3 (tiga) hal yang wajib diketahui oleh pemasar atas konsumennya, yaitu :
• Mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen
• Mengetahui apa seleranya
• Bagaimana konsumen mengambil keputusan
           
Dari latar belakang yang tertera di atas, maka penulis mengangkat sebuah tulisan yang berjudul “Pentingnya Produsen Mempelajari dan Memahami Perilaku Konsumen”.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa itu perilaku konsumen?
2.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen?
3.      Mengapa produsen perlu memahami perilaku konsumen?

1.3 Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui definisi dari perilaku konsumen
2.      Untuk mengetahui apa saja factor yang mempengaruhi perilaku konsumen
3.      Untuk mengetahui seberapa pentingnya mempelajari perilaku konsumen bagi perusahaan


BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Perilaku Konsumen
            Apakah perilaku konsumen itu? Seperti didefinisikan oleh Schiffman dan Kanuk (2000), adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.

Menurut John C. Mowen dan Michael Minor mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa dan pengalaman serta ide-ide.

Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk. (Rangkuti,2002:91)

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Dari semua definisi diatas perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai studi tentang proses pengambilan keputusan (decision unit) oleh konsumen baik individu, kelompok, maupun organisasi dalam memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan produk, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat konsumen.
           
Ada beberapa hal penting yang dapat diungkapkan dari definisi di atas :
  1. Perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :
a.       Tahap perolehan (acquisition), mencari (searching) dan membeli (purchasing)
b.      Tahap konsumsi (consumption), menggunakan (using) dan mengevaluasi (evaluating)
c.       Tahap tindakan pasca membeli (disposition): apa yang dilakukan oleh konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi.

Proses ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Proses Perilaku Konsumen

  1. Unit – unit pengambil keputusan beli menurut kotler (1991) terdiri dari :
a.       Konsumen individu yang membentuk pasar konsumen (consumer market).
b.      Konsumen organisasional yang membentuk pasar bisnis (business market).

Adapun konsep personal consumers dalam definisi tersebut bisa diperjelas lagi sebagai berikut: mereka adalah individu yang membeli barang dan jasa untuk :
-          Dirinya sendiri
-          Memenuhi kebutuhan keluarga
-          Dijadikan hadiah untuk orang lain

Jadi, personal consumers membeli produk untuk penggunaan pribadi sehingga personal consumers merupakan pengguna akhir (end user/ultimate consumer). Istilah (buyer) digunakan untuk konsumen yang membeli tetapi belum tentu menggunakannya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk melaksanakan semua kegiatan dalam proses manajemen pemasaran, pemasar perlu mengetahui perilaku konsumen. Sasarannya supaya kiat-kiat pemasaran yang dilakukan benar-benar mengarah pada profitability dari perusahaan.

  1. Variabel-variabel dalam mempelajari perilaku konsumen yaitu :
a.       Variabel Stimulus
Variabel stimulus merupakan variabel yang berada di luar diri individu (faktor eksternal) yang sangat berpengaruh dlam proses pembelian. Contohnya merek dan jenis barang, iklan pramuniaga.
b.      Variabel Respon
Variabel Respon merupakan hasil aktipasi indifidu sebagai reaksi dari variabel stimulus. Variabel Respon sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan stimulus. Contohnya: keputusan membeli barang, pembeli penilaian terhadap barang.
c.       Variabel Interverning
Variabel Interverning adalah variabel antara variabel stimulus dan respons variabel intervening individu, termasuk motif-motif membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan persepsi  terhadap suatu barang.

2.2  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Ada dua dari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu kekuatan sosial budaya dan kekuatan psokologis. Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan (small reference groups) dan keluarga. Sedangkan kekuatan pisokologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan, gambaran diri.
  
  1. Kekuatan Sosial Budaya
a.       Faktor budaya
Budaya dapat di definiskan sebagai hasil kreativiras manusia dari satu generasi ke generasi lainnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam kehidupan sebagai anggota masyarakat.
Implikasi umum dari perubahan budaya untuk ahli permasalahan adalah sebagai berikut :
1.      Psikologis untuk cenderung bebas dari ketidak amanan ekonomis.
Konsumen menunjukan :
-          Kecenderungan kearah meningkatkan kekuatan fisik
-          Kecenderungan kearah personalisasi
2.      Kecenderungan pada paham antifungisonal.
Konsumen menunjukan :
-          Kecenderungan kearah aliran romantis baru
-          Kecenderungan ke arah suatu yang baru dan suatu perubahan
3.      Kecenderungan rekasi melawan komplekasi
Konsumen menunjukan :
-          Kecenderungan ke arah hidup sederhana
-          Kecenderungan kembali kepada alam
b.      Faktor Kelas Sosial
Kelas sosial didefiniskan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat.
c.       Faktor kelompok anutan (small refrence group)
Didefinisikan sebagai sutau kelompok orag yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma dan perilaku konsumen. Kelompok ini merupakan kumpulan keluarga, kelompok atau organisasi tersebut.
d.      Faktor keluarga
Suatu unit masyarakat kecil yang perilaku sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli.

  1. Kekuatan Faktor Pisikologis
a.       Faktor pengalaman kerja
Belajar adalah satu perubahan perilaku akibat penalaman sebelumnya. Perilaku konsumen dapat dipelajari karena sangat dipengaruhi oleh pengalam belajarnya. Pengalaman belajar konsumen akan menentukan tindakan keputusan membeli.
b.      Faktor Kepribadian
Kepribadian konsumen sangat ditentukan oleh faktor internal dirinya. Pelayanan yang di tampilkan pramuniaga toko sangat pula dipengaruhinya.
c.       Faktor sikap dan keyakinan
Sikap dan keyakinan sangat berpengruh dalam menenentukan suatu produk, merk dan pelayanan. Keyakinan komsumen terhadap suatu merk dapat di ubah mealaui kominikasi persuasif.
d.      Konsep diri atau self concept
Perlu menciptakan sesuatu yang sesuai dengan yang di harapkan oleh konsumen.

Gambar 2.2 Model Perilaku Konsumen

2.3 Pentingnya Mempelajari Perilaku Konsumen
Ada sejumlah alasan mendasar mengapa perilaku konsumen di pelajari, yaitu :
  1. Konsumen dengan perilakunya (terutama perilaku beli) adalah wujud dari kekuatan tawar yang merupakan salah satu kekuatan kompetitif yang menentukan intensitas persaingan dan profitability perusahaan.
  2. Analisis konsumen adalah landasan manajemen pemasaran dan akan membantu manajer dalam melakukan hal berikut :
-          Merancang bauran pemasaran
-          Melakukan segmentasi pasar
-          Melakukan positioning
-          Melakukan analisis lingkungan perusahaan
-          Mengembangkan trend penelitian pasar
-          Mengembangkan produk baru maupun inovasi produk lama
  1. Analisis konsumen memainkan peranan sangat penting dalam pengembangan kebijakan public. Misalnya: perilaku konsumen terhadap sembako yang menghasilkan seperangkat peraturan pemerintah yang mengatur persediaan sembako tersebut.
  2. Pengetahuan mengenai perilaku konsumen dapat meningkatkan kemampuan pribadi seseorang untuk menjadi konsumen yang lebih efektif.
  3. Analisis konsumen memberikan pemahaman tentang perilaku manusia. Studi mengenai perilaku manusia memberikan paling tidak tiga informasi, yaitu :
-          Orientasi konsumen
-          Fakta tentang perilaku pembeli
-          Teori – teori yang menuntun proses berpikir.

Singkatnya perilaku konsumen di pelajari agar lebih memahami tentang apa yang di beli oleh konsumen, mengapa, dimana, kapan, dan seberapa sering ia membeli. Pengetahuan ini kemudian di pakai untuk menciptakan cara untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan mereka dan menciptakan kebutuhan yang baik untuk berkomunikasi dan mempengaruhi mereka. Jadi, itu semua adalah kajian-kajian yang sangat mendasar dalam seluruh kegiatan pemasaran. Sebagai pemasar, perilaku konsumen merupakan pegangan untuk benar-benar menjadikan dirinya digerakkan oleh pasar atau konsumen (to be market/consumer driven), sehingga mustahil bila seorang pemasar atau ahli pemasaran mengabaikan pengetahuan dan pemahaman tentang perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah dasar untuk membangun keunggulan kompetitif.


BAB III
PENUTUP


3.1              Kesimpulan
Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan suatu produk dan jasa. Dan dapat juga disimpulkan, seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.

Ada dua dari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu kekuatan sosial budaya dan kekuatan psokologis. Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan (small reference groups) dan keluarga. Sedangkan kekuatan pisokologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan, gambaran diri.

Singkatnya perilaku konsumen di pelajari agar lebih memahami tentang apa yang di beli oleh konsumen, mengapa, dimana, kapan, dan seberapa sering ia membeli. Pengetahuan ini kemudian di pakai untuk menciptakan cara untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan mereka dan menciptakan kebutuhan yang baik untuk berkomunikasi dan mempengaruhi mereka.

3.2 Saran
Penulis sadar bahwa tulisan ini masih banyak kekurangannya, maka penulis berharap para pembaca yang sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan untuk penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca.

           
DAFTAR PUSTAKA


Prasetijo, ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen, edisi 1. Yogyakarta: Andi
Sukirno, sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori Pengantar, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar